Penerapan Konsep Tangkas (Agile) di Pemerintahan

Bagikan laman ini...
Email this to someone
email
Print this page
Print
Share on Facebook
Facebook
Tweet about this on Twitter
Twitter
Ilustrasi konsep kerja tangkas (agile)

Sobat ASN, tahukah bahwa banyak negara di dunia saat ini sudah menerapkan konsep kerja tangkas (agile framework) di dalam instansi pemerintahan? Amerika Serikat, misalnya, sejak tahun 2012 sudah menerapkan Lean-Agile methodologies for government technology development programs. Model kerja yang awalnya ini kemudian diterapkan oleh U.S. Office of Management and Budget atas rekomendasi U.S. General Accounting Office.

Kalau kita pikir, tidak mungkin Amerika dan negara lain berani mengubah model kerja di pemerintahan jika manfaatnya tidak signifikan. Ternyata, manfaat perubahan pola kerja ini cukup signifikan, baik dari sisi pemerintah, maupun masyarakat maupun negara lain.

Salah satu kejadian yang membuat Amerika berbenah adalah layanan laman dari U.S. Healthcare.gov yang dikleuhkan masyarakat. Laman tersebut dianggap tidak dapat melayani sebagaimana mestinya. Sejak itu, instansi pemerintah lainnya turut mulai membenahi cara mereka memperbaiki layanan di laman pemerintah menggunakan konsep tangkas. Perubahan yang terus-menerus (iteration) adalah kunci di dalam konsep kerja tangkas.

Adopsi Agile di Pemerintah Global

Tren serupa sedang dialami dalam pengembangan sistem untuk pemerintah negara bagian dan lokal, serta pemerintah di negara-negara di seluruh dunia. Pemerintah Inggris telah terlibat selama beberapa tahun dalam upaya transformasi Agile yang mencakup ratusan tim Agile di banyak departemen dan lembaganya. Pôle emploi (agen tenaga kerja Prancis), Otoritas Pajak Belanda, dan Australian Post (layanan pos) adalah contoh lembaga pemerintah global yang telah menggunakan SAFe untuk memandu transformasi mereka ke model Lean-Agile dalam skala besar. Dalam kasus Pôle emploi, transformasi mereka telah menghasilkan penyampaian manfaat kerja yang lebih tepat waktu dan peningkatan kepuasan dalam layanan agensi baik oleh bisnis perekrutan maupun pencari kerja.

Pemerintah Sebagai Perusahaan

Semakin, lembaga pemerintah ditantang oleh kekuatan perubahan yang sama yang mendorong rekan komersial mereka untuk mempercepat transformasi Lean-Agile. Kebutuhan akan kelincahan (misi) bisnis, disrupsi digital, globalisasi, ancaman siber yang terus meningkat, sistem warisan yang menua, dan ketergantungan yang meningkat pada teknologi untuk kesuksesan bisnis dan misi hanyalah beberapa faktor yang sama-sama memprihatinkan baik bagi pemerintah maupun industri.
Ciri khas Lean Enterprise adalah kemampuan untuk memberikan kualitas dan nilai terbaik dalam waktu tenggang terpendek yang berkelanjutan. SAFe memberikan panduan dengan menjelaskan pola keberhasilan yang membantu organisasi mencapai kompetensi ini. Bukti yang diberikan oleh banyak studi kasus implementasi SAFe di instansi pemerintah menunjukkan bahwa kompetensi ini berlaku untuk organisasi sektor publik seperti halnya untuk perusahaan komersial.

Bisakah Agile Bekerja pada Skala Pemerintah?

Pemerintah semakin ingin menggunakan Agile untuk menghadirkan teknologi yang memenuhi kebutuhan pengguna dengan cepat. Tetapi bagaimana dengan menerapkan Agile dalam jenis proyek teknologi-informasi (TI) yang besar dan kompleks yang begitu umum di pemerintahan?

Scaling Agile menghadirkan tantangan unik. Sebuah proyek besar dapat membutuhkan banyak tim. Jadi bagaimana Anda menyatukan potongan-potongan itu, terutama jika desain akhir tidak sepenuhnya dibayangkan di awal? Bagaimana Anda bisa mendapatkan jenis pengambilan keputusan cepat yang sama yang memungkinkan Agile skala kecil mengirimkan prototipe kerja dengan cepat? Bagaimana Anda memastikan bahwa ketergantungan antar tim diperhitungkan tanpa menciptakan jenis birokrasi yang ingin dihilangkan konsep ini?

Memang benar bahwa Agile sering melibatkan tim proyek kecil —seringkali di bawah 10 orang— bekerja pada proyek yang sempit dengan kerangka waktu yang diukur dalam minggu atau bulan, bukan tahun. Pendekatan Agile, bagaimanapun, juga dapat digunakan pada mega-proyek besar dalam organisasi yang cukup besar—tetapi ini bisa menjadi rumit. Agile lebih dari sekadar cara mengembangkan perangkat lunak; pada intinya, Agile adalah tentang menciptakan tim berkinerja tinggi, dan karenanya dapat sangat cocok untuk digunakan di dalam lembaga pemerintah yang besar. Agile adalah tentang mengeluarkan yang terbaik dari orang-orang, baik di sisi bisnis maupun sisi teknis, untuk bekerja sama memecahkan masalah bisnis yang sebenarnya.

Dasar Hukum Kerja Tangkas (agile) di Pemerintahan

Berikut ini adalah Peraturan Menteri PAN RB No. 7 Tahun 2022 terkait kerja tangkas (agile) yang bisa Sobat lihat/unduh.

Sumber:

https://www.scaledagileframework.com/government/

https://www2.deloitte.com/content/dam/insights/us/articles/3897_Agile-in-government/DUP_Agile-in-Government-series.pdf

Bagikan laman ini...
Email this to someone
email
Print this page
Print
Share on Facebook
Facebook
Tweet about this on Twitter
Twitter

Kontak

ASNation Indonesia

humas@asnation.id

Media sosial
Ikuti media sosial kami untuk mendapatkan informasi terkini tentang ASN